Pulau Bungin di Kecamatan Alas, Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa
Tenggara Barat, punya julukan sebagai pulau terdapat di dunia. Di pulau
ini nyaris tidak ada lahan kosong, seluruh daratannya dipenuhi
rumah-rumah penduduk.
Kepadatan penduduk pula membuat Pulau Bungin tidak memiliki garis
pantai, karena sepanjang pesisir pulaunya seluruhnya dibangun menjadi
tempat tinggal. Pulau ini memiliki luas 8,5 hektar dengan jumlah
penduduk 3.400 jiwa.
Jarang warga Bungin yang merantau, dan mereka kebanyakan memilih
menikah dan tetap tinggal di Bungin. Kondisi ini yang membuat Pulau
Bungin semakin kelebihan beban dan kehabisan lahan.
Seperti yang dikutip dari versesofuniverse.blogspot.com,
Satu-satunya lahan terbuka yang luas di Bungin adalah halaman Masjid
setempat. Bahkan saking sesaknya, sama sekali tidak ada kebun dan sangat
jarang pepohonan tumbuh. Karena tidak ada dedaunan untuk pakan,
sampai-sampai kambing di Bungin punya kebiasaan makan kertas dan
plastik.
Warga yang hendak membangun rumah baru, harus mereklamasi pulau dengan menguruk lautan dengan karang. Akibat bertambahnya rumah, ukuran Pulau Bungin pun semakin bertambah luas dari waktu ke waktu. Akibat lahan yang terbatas, ada beberapa keluarga yang terpaksa harus hidup dalam satu atap.
Warga yang mereklamasi laut untuk membangun rumah
Masyarakat Bungin mayoritas keturunan Suku Bajo, dari Sulawesi, yang
dikenal sebagai suku pengembara laut dan penyelam ulung. Sejak bayi,
anak-anak Bungin sudah dikenalkan pada dunia bahari melalui Upacara
Toyah.
Dalam ritual Toyah, bayi dipangku 7 perempuan secara bergantian yang
duduk di atas ayunan. Ayunan diibaratkan seperti gelombag lautan yang
akan dihadapi sang anak saat besar nanti ketika menjadi pelaut.
Sejak kecil, anak-anak Bungin sudah mahir bermain di lautan dan
menyelam untuk berburu ikan. Mereka lazim bermain perahu di laut tanpa
pengawasan orangtua. Bocah-bocah usia sekolah dasar sudah mampu mencari
uang jajan dengan berburu ikan hias di laut.
Mayoritas penduduk Bungin bekerja sebagai nelayan. Sebagian mencari
ikan dengan cara menyelam dan memanah. Ada juga yang memiliki keramba,
serta mencari lobster dan teripang.
Jalan yang dibangun dengan mengurug laut oleh warga untuk menghubungkan pulau bumin dengan daratan utama
Bagikan
Pulau Bungin – Pulau Terpadat di Dunia Ada di Indonesia
4/
5
Oleh
Saktian